firstindonesiamagz.id – Flu Singapura merupakan salah satu penyakit yang sangat menular, dan rentan menyerang anak-anak.
Belakangan ini, flu Singapura sempat menggemparkan berbagai platform media sosial, termasuk Twitter.
Penyakit tersebut ramai dibicarakan masyarakat.
Sejumlah warganet mengungkapkan bahwa terdapat anak-anak dan keponakan mereka yang didiagnosis mengidap penyakit flu Singapura ini.
Salah satunya diungkapkan oleh akun @seribu2ribu.
“Flu Singapur yah? Kemarin ponakan aku juga kena:( alhamdulillah udah sembuh cuman tangan sama kakinya jadi ada bekas totol-totol gitu :(,” twit akun tersebut.
Bukan hanya akun @seribu2ribu saja, warganet lain juga turut menuliskan twit informasi kalau kondisi penyakit flu Singapura ini tidak hanya menimpa negara Malaysia dan Singapura saja, melainkan flu Singapura ini juga ditemukan di Indonesia.
“Di Indonesia juga, Bali lagi parah-parahnya flu singapur ini,” tulis akun @ikapermatasari, Minggu lalu (15/5/2022).
Cuitan dari kedua akun di atas ini menanggapi informasi yang disampaikan oleh akun Twitter @paultantk tentang wabah HFMD atau flu Singapura anak.
HFMD sendiri merupakan singkatan dari Hand, Foot and Mouth Disease.
HFMD ini juga dikenal dengan julukan flu Singapura yang awamnya menyerang anak-anak.
“There is a HFMD outbreak in malaysia now. my two oldest kids kena HFMD before a long time ago. a time before covid. luckily it went away on its own and no complications,” tulis @paultank, Minggu lalu (15/5/2022).
Lalu apa itu flu Singapura?
Secara medis, flu Singapura diketahui dengan Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit tangan kaki mulut.
HFMD merupakan penyakit yang diakibatkan oleh virus dari genus Enterovirus.
Spesies enterovirus inilah yang paling sering memicu HFMD adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71).
Diperoleh dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), flu Singapura telah ada sejak 1957.
Sedangkan penyakit flu Singapura pada anak pertama kali ditemukan di Toronto, Kanada.
Dikutip dari Kompas.com, nama “flu Singapura” ini mulai dikenal sebab gejalanya yang menyerupai dengan flu, dan pada saat itu di Singapura banyak terjadi kasus serta kematian akibat penyakit ini, Minggu (22/5/2022).
Seperti yang sudah banyak dkeluhkan atau dicuit oleh sejumlah akun media sosial di atas, biasanya anak-anak yang terkena flu Singapura atau HFMD mempunyai bintik-bintik merah di rongga mulut yang selanjutnya pecah menjadi sariawan, namun selesai dirinya mengalami demam satu sampai dua hari.
Lebih lanjut, gejala flu Singapura anak pada 1-2 hari muncul ruam-ruam kulit dan bintik-bintik merah di telapak tangan dan kaki.
Walaupun kelainan selaput lendir dan kulit pada HFMD lebih menyertakan rongga mulut, telapak tangan dan kaki, tetapi ruam juga bisa muncul di tungkai, lengan, bokong dan kulit sekitar kemaluan.
Berdasarkan keterangan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam laman resminya, HFMD umumnya memang lebih sering menyerang anak-anak, namun orang dewasa dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik juga bisa saja terinfeksi virus HFMD ini.
Kendati demikian, flu Singapura dewasa dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik saat terinfeksi penyakit Flu Singapura ini tidak menunjukkan gejala sama sekali asimtomatik.
Dengan demikian, kelompok ini bukanlah kelompok penderita namun potensial sebagai pembawa carrier virus Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71) penyebab HFMD dan menyebarkan virus ini.
Penderita HFMD dapat menyebarkan virus Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71) melalui sekret atau carian hidung (ingus), tenggorokan (ludah dan dahak), lesi kulit yang pecah dan dari kotorannya.
Namun, kejadian Luar Biasa (KLB) outbreak HFMD ini dapat terjadi di beragam negara dan lebih sering ditemukan di sejumlah negara di Asia Tenggara, terutama di lingkungan tertutup dan padat seperti sekolah, panti asuhan, asrama, pondok pesantren, dan tempat penitipan anak.
Lantas, Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pun harus diterapkan guna mencegah penularan.
Melansir dari Kompas.com, berikut ini Upaya pencegahan flu Singapura atau infeksi HFMD yang dapat dilakukan:
- Jangan membuang ludah, menyentuh mulut dan mata secara sembarangan.
- Biasakan menutup hidung dan mulut saat batuk dan bersin.
- Bersihkan tangan setiap kali setelah menyentuh permukaan yang kotor dan sebelum makan.
💫 Wow, blog ini seperti roket meluncur ke galaksi dari kegembiraan! 🎢 Konten yang menegangkan di sini adalah perjalanan rollercoaster yang mendebarkan bagi pikiran, memicu ketertarikan setiap saat. 🌟 Baik itu teknologi, blog ini adalah harta karun wawasan yang mendebarkan! #KemungkinanTanpaBatas Berangkat ke dalam perjalanan kosmik ini dari penemuan dan biarkan pemikiran Anda berkelana! 🌈 Jangan hanya mengeksplorasi, alami kegembiraan ini! #BahanBakarPikiran Pikiran Anda akan berterima kasih untuk perjalanan mendebarkan ini melalui ranah keajaiban yang menakjubkan! 🌍