firstindonesiamagz.id – Kabar duka sedang menimpa dunia politik. Politikus senior Golkar, Fahmi Idris telah meninggal dunia pada hari ini pukul 10.00 WIB di RS Medistra, Jakarta.
Kabar tersebut dibenarkan oleh sang putri, Fahira Idris, bahwa memang ayahanda, Fahmi Idris, meninggal dunia.
“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke rahmatullah ayah saya, bapak Prof. Dr. H. Fahmi Idris bin Idris Marah Bagindo @fahmiidris1. Wafat jam 10.00 WIB di ICU RS Medistra,” cuit Fahira melalui akun Twitter resminya, @fahiraidris, Minggu (22/5/2022).
Fahmi Idris disemayamkan di rumah duka di bilangan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Lebih lanjut, menurut informasi Fahmi Idris bakal dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta.
Pria kelahiran Jakarta 20 September 1943 ini merupakan seorang pengusaha, politikus, dan mantan menteri di era Habibie dan SBY.
Melansir dari catatan laman Kepustakaan Presiden Perpusnas, Fahmi menjabat sebagai Menteri Perindustrian dalam Kabinet Indonesia Bersatu, yang dilantik pada tanggal 7 Desember 2005.
Sebelum itu Fahmi juga pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam kabinet yang sama sebelum digantikan oleh Erman Suparno dalam perombakan Reshuffle yang dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) pada 7 Desember 2005 silam.
Fahmi juga merupakan Ketua Laskar Arief Rachman Hakim (1966-1968) yang merambah dunia usaha dengan rekan-rekan eksponen 66.
Fahmi bersama rekan-rekan eksponen 66 membangun PT Kwarta Daya Pratama, 1969.
Kemudian aktif dalam 10 perusahaan, salah satunya yakni PT Kodel (Kelompok Delapan) yang bergerak di bidang perdagangan, industri, dan investasi.
Fahmi tidak bisa meninggalkan pretensinya di bidang politik. Ia pun bergabung dengan partai Golkar pada tahun 1984.
Menurut Fahmi alasan ia memilih Golkar lantaran ia melihat adanya aspek kemanusiaan yang menampung semua persamaan pikiran dan hobinya.
Pada periode 1998-2004, ia dilantik sebagai Ketua DPP Golkar di Jakarta.
Bukan hanya itu saja, pada tahun yang sama Fahmi didaulat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dikutip dari CNBC Indonesia.com.
Sedangkan pada Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan B.J. Habibie (1998-1999), Fahmi menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja.