Firstindonesiamagz.id – Masyarakat Cianjur, Jawa Barat akhir-akhir ini jarang menemukan BBM jenis pertalite di sejumlah SPBU.
Beberapa SPBU pun sampai mengalami kehabisan stok. Dikutip dari detik.com, hingga Minggu (17/7) siang, stok di sejumlah SPBU mengalami kekosongan.
Adapun beberapa SPBU yang mengalami kekosongan stok pertalite, di antaranya SPBU Bojong, SPBU Sukaluyu, SPBU Lingkar Timur, SPBU Ciwalen, bahkan SPBU Warungkondang.
Jarangnya masyarakat Cianjur menemukan BBM jenis pertalite di sejumlah SPBU ini pun menyebabkan kelangkaan BBM jenis pertalite sulit didapati lantaran banyaknya SPBU yang kosong.
Menanggapi hal tersebut, pihak Pertamina menuturkan, kelangkaan BBM jenis pertalite disebabkan karena kendala dalam distribusi serta naiknya konsumsi bahan bakar selama momen libur sekolah.
Pertamina Sales Branch Manager Cianjur Bagus, mengungkapkan untuk stok BBM di depot aman dan kuota setiap SPBU masih sama. Namun pengiriman ke setiap SPBU mengalami kendala akibat kepadatan arus lalulintas di arah Cianjur menuju Bandung.
“Kita alami kendala distribusi, armada terjebak kemacetan. Baik saat pengisian ke SPBU ataupun saat kembali mengisi ke depot,” ungkap dia, Senin (18/7/2022).
Menurut Bagus, kemacetan di situasi libur sekolah tersebut membuat pengisian menjadi terlambat.
“Ada keterlambatan pengisian, yang biasanya pagi sudah diisi, karena armada terhambat kemacetan jadi baru siang bisa dilakukan pengisian ke SPBU di Cianjur,” kata dia.
Lebih lanjut, ada peningkatan konsumsi BBM jenis pertalite yang membuat stok per harinya menjadi cepat habis.
“Di momen libur sekolah itu, konsumsi bahan bakar atau demandnya mengalami peningkatan. Jadi untuk stoknya dipastikan aman, tidak ada pengurangan sedikitpun. Tapi ada kenaikan demand,” ujar dia.
Bagus menerangkan guna mencegah keterlambatan distribusi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian tentang rekayasa lalulintas yang padat.
“Kita juga sudah meminta apabila memang memungkinkan ada pengaliran arus dari arah Cianjur menuju Bandung, supaya armada bisa kembali ke depot dengan cepat dan supply ke SPBU tidak terlambat,” kata dia.
Selain itu, Bagus juga meminta SPBU untuk menambah penebusan stok atau build up stok, sehingga stok tetap aman walaupun distribusi mengalami kelambatan.
“Kita sudah minta masing-masing SPBU untuk menambah penebusan atau build up stok cukup banyak, melebihi dari biasanya,” pungkas dia.