
FirstIndonesiaMagz.id– Kebakaran hebat yang melanda Glodok Plaza, Jakarta Barat, mengakibatkan ditemukannya delapan jenazah. Hingga kini, belum ada satu pun jenazah yang berhasil diidentifikasi.
Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Ahmad Fauzi, mengungkapkan adanya dua kendala utama dalam proses identifikasi. Pertama, kebakaran ini dikategorikan sebagai open disaster, di mana lokasi kejadian adalah pusat perbelanjaan modern yang mungkin dikunjungi oleh orang-orang tanpa sepengetahuan keluarga mereka.
Kendala kedua terkait dengan kondisi fisik korban. Jenazah ditemukan dalam keadaan sangat hangus hingga sulit dikenali. Ahmad menjelaskan bahwa jenazah mengalami luka bakar tingkat 4, yang merupakan kondisi paling parah hingga menyulitkan identifikasi visual.
“Kondisi korban sangat parah, terbakar sampai menjadi debu. Sulit sekali untuk dikenali secara visual,” ungkap Ahmad di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Namun, dari delapan jenazah tersebut, dua di antaranya dipastikan berjenis kelamin perempuan dewasa, meskipun nama dan usia pasti belum diketahui.
“Kami bisa menentukan secara antropologi fisik bahwa dua jenazah adalah perempuan dewasa muda,” ujar Kabid Yandokpol RS Polri, Kombes Hery Wijatmoko.
Laporan 14 Orang Hilang
Hingga saat ini, sudah ada 14 laporan kehilangan dari keluarga korban. Pusdokkes Mabes Polri sedang menganalisis data antemortem dan sampel DNA yang diterima. Berdasarkan informasi dari BPBD Jakarta, berikut daftar orang yang dilaporkan hilang:
- Aulia Belinda (28)
- Deri Sauki (25)
- Osima Yukari (25)
- Aldrina S (29)
- Ade Aryati (29)
- Shinta Amelia (20)
- Indira Seviana Bela (25)
- Keren Shalom J (21)
- Intan Mutiara (26)
- Desti
- Zukhi F Radja (42)
- Chika Adinda Yustin (26)
- Muljadi (56)
- Dian Cahyadi (38)
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa proses pencarian korban masih berlangsung, dengan sembilan orang saksi telah dimintai keterangan. Pihak kepolisian menunggu proses pembersihan untuk melanjutkan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Kami berharap tidak ada lagi korban. Namun, proses pembersihan dan pencarian tetap dilakukan,” ujar Ade Ary.
Dugaan Korban Kru Pesawat
Dari laporan keluarga, diketahui enam korban yang hilang diduga bekerja sebagai kru pesawat. Untuk mempercepat proses identifikasi, Pusdokkes Mabes Polri telah meminta rekam medis para korban yang berprofesi di dunia penerbangan kepada Balai Kesehatan Penerbangan.
Salah satu keluarga korban yang mendatangi RS Polri adalah Edi Sunarsono (68), ayah dari Osima Yukari, seorang pramugari. Edi berharap putrinya selamat meskipun mengalami luka ringan.
“Harapan saya, jika ada mukjizat, mungkin dia hanya terluka ringan dan dirawat di rumah sakit lain,” ungkap Edi di RS Bhayangkari Polri, Jakarta Timur.