FirstIndonesiaMagz.id- Kementerian PUPR memberikan pengumuman bahwa, jalan tol Semarang-Demak Seksi 2 akan siap dioperasikan. Jalan tol sepanjang 16,01 km tersebut sudah memiliki Sertifikat Laik Operasi ruas Sayung-Demak dengan nomor BM.0702-Db/1696 yang terbit pada 22 Desember 2022.
Jalan tol Semarang-Demak dikenal dengan jalan tol ‘Atlantis’. Pasalnya, tol ini harus melewati jalur banjir rob yang selalu menimpa sebagian wilayah Semarang. Yang memicu fenomena ‘Atlantis’ alias tanah hilang akibat terendam air laut.
“Kabar gembira nih buat Sahabat PUPR di Semarang, Demak, dan sekitarnya. Jalan tol Semarang-Demak Seksi 2 sudah siap beroperasi,” dikutip dari akun Twitter resmi Kementerian PUPR pada Jumat (24/02).
“Pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat mengurai kemacetan di jalur Pantura, sekaligus penghubung antarkawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata di Demak,” lanjut tweet tersebut.
Sebelumnya diketahui bahwa, ruas tol ini sempat difungsionalkan pada November 2022 lalu, untuk kendaraan roda empat, microbus, ambulance, dan kendaraan emergency. Saat itu, pengendara belum dikenakan tarif alias gratis. Apakah sekarang masih sama?
“Pengoperasian dan pemberlakuan tarif jalan tol ini akan ditetapkan melalui Keputusan Menteri PUPR dalam waktu dekat,” tulis PUPR dalam tweetnya.
Proyek jalan tol Semarang-Demak akan dibangun sepanjang 26,40 km, terbagi dalam 2 seksi melalui skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU).
Untuk Seksi 1 untuk ruas Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,39 km merupakan porsi pemerintah dengan alokasi anggaran sebesar Rp10 triliun bersumber dari APBN. Untuk seksi I saat ini masih dalam proses. Terutama terkait penyelesaian masalah ganti rugi akibat fenomena ‘Atlantis’ alias tanah hilang akibat terendam air laut.
Kemudian, Seksi 2 ruas Sayung-Demak sepanjang 16,01 km merupakan porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium serta Konsultan Perencana Maratama-Studi Teknik (KSO) dengan Konsultan Supervisi PT. Virama Karya (Persero) dengan nilai investasi sebesar Rp5,934 triliun.
Sebelumnya, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan, saat ini akibat kemacetan, waktu tempuh dari Semarang ke Demak bisa membutuhkan waktu 2 jam.
Dengan keberadaan jalan tol seksi 2 ini, waktu tempuh perjalanan bisa dipersingkat jadi 45 menit saja.
Kementerian PUPR menyebutkan, pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut ini diharapkan bisa mengatasi permasalahan banjir rob di Semarang Timur khususnya Kaligawe-Sayung. Hingga mengakibatkan kerugian ekonomi cukup signifikan
Persoalan itu diharapkan teratasi pada pada akhir tahun 2024. Terlebih dengan terbangunnya tanggul hingga 7 lapis timbunan dan beroperasinya Rumah Pompa pada Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan. (A)