FirstIndonesiaMagz.id– Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan munculnya Siklon Tropis di dekat wilayah Indonesia. Siklon Tropis ini bisa berdampak pada kondisi cuaca berupa hujan lebat, angin kencang, bahkan gelombang tinggi.
Paling anyar, BMKG mendeteksi adanya Siklon Tropis Yinxing di Laut Filipina yang berada di sekitar 12.0 LU – 132.9 BT, atau sekitar 1.270 km sebelah timur Laut Tahuna. Dengan kecepatan angin maksimum 40 knot (75 km/jam) dan tekanan udara minimum 1.000 hPa, bergerak ke arah Barat-Barat Laut.
BMKG memprediksi, kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Yinxing akan meningkat dalam 24 jam ke depan menjadi kategori 2.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan kemunculan Siklon Tropis merupakan kondisi wajar, khususnya muncul di wilayah Utara. Berikutnya, Siklon Tropis akan bergeser dan muncul di wilayah Selatan mulai November hingga April.
“Munculnya siklon tropis akhir-akhir ini berarti sebagai kondisi apa, sebenarnya munculnya Siklon Tropis itu sudah suatu hal yang wajar ya. Karena kalau kita lihat terjadinya Siklon Tropis itu memang terjadi di Utara. Nah itu memang pada bulan-bulan kemarin sampai nanti kira-kira di November itu adalah kemunculannya di wilayah Utara,” ujar Guswanto saat Konferensi Pers secara virtual, Senin (4/11).
“Nanti baru akan kemunculan Siklon Tropis yang ada di wilayah Selatan itu begitu pada saat musim hujan di November, Januari, sampai April, itu biasanya tumbuh di wilayah Selatan,” tambahnya.
Guswanto pun menjelaskan jika dilihat dari energi Siklon Tropis di Utara, berasal dari energi suhu permukaan laut yang mengalami kelebihan suhu plus 5-6,5 derajat, itu berasal dari Laut Pasifik. Siklon Tropis itu akan tumbuh di Laut Pasifik, kemudian akan melalui Filipina dan biasanya berakhir di Asia.
“Berbeda kalau Siklon Tropis lahirnya di Selatan. Nah rata-rata Selatan ini juga energi yang diambil biasanya dari suhu permukaan air laut. Kita lihat apakah Siklon Tropis itu berubah dari kebiasaan tahun-tahun sebelumnya?” kata dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan jika melihat tahun-tahun sebelumnya, ada beberapa Siklon Tropis di Selatan yang tumbuhnya di wilayah Indonesia.
“Nah barangkali yang tumbuh di sekitar wilayah Indonesia itulah bisa disebutkan pengaruh perubahan iklim atau perubahan suhu permukaan air laut yang kelebihan suhu 5-6,5 derajat,” tutur Guswanto.