FirstIndonesiaMagz.id – Semua orang pasti sering mengeluh dan mengeluh juga merupakan hal yang manusiawi.
Walaupun mengeluh sering dianggap buruk, namun belum lama ini ahli psikologi mengungkapkan bahwa ternyata mengeluh itu baik untuk kesehatan.
Meskipun begitu, mengeluh jika dilakukan secara terus-menerus dapat membuat orang yang dengar menjadi kesal. Bahkan, orang yang selalu mengeluh dapat menjadi salah satu sebab orang di sekitarnya menjauh.
Menurut The Telegraph, Robin Kowalski selaku profesor psikologi di Clemson University menuturkan bahwa mengeluh dapat mendatangkan kebaikan untuk kesehatan tetapi apabila dilakukan secara benar dan efektif.
Sedangkan menurut Kowalski, saat mengeluh, seseorang dapat mengetahui dan mengekspresikan emosi negatif.
Maka bila mengeluh dengan benar dan efektif, justru dapat berpikir dan memahami dengan apa yang dilalui dan juga mencari bagaimana solusinya.
“Alasan paling jelas kita mengeluh? Karena hidup tidak sempurna. Itu sebabnya, mengekspresikan perasaan negatif tidak hanya normal, tetapi juga sehat,” ungkap Kowalski.
Kowalski mengatakan keinginan yang tidak realistis terkait orang yang harus selalu bahagia justru buruk untuk kesehatan.
Tidak mengeluh dan hanya memendam juga dapat menghasilkan efek negatif, seperti membuat orang tidak menyadari masalah, kemudian gagal melakukan pencegahan.
Lalu mengapa alasan mengeluh itu bagus?
Kowalski menyebut “mengeluh ekspresif” dapat membuang stres dan “instrumental” dengan tujuan menindaklanjuti. Didukung Angela Grice, ahli patologi bahasa wicara, mengeluh juga dapat membantu memperoleh perspektif dan mengungkapkan perasaan.
Mengeluh jika dilakukan secara efektif dapat membantu menyadari tentang apa situasi yang mengganggu.
Sebuah penelitian pun mendukung pernyataan tersebut karena berusaha terlihat baik-baik saja justru dikaitkan dengan efek fisiologis negatif.
“Mengakui perasaan itu sehat, baik secara fisiologis maupun baik untuk kesehatan emosional,” kata Tina Gilbertson, seorang psikoterapis, dikutip dari kumparan.
Gilbertson juga menjelaskan mengeluh juga dapat menjembatani ikatan hubungan dengan orang lain.
Seperti saat curhat ke teman, ikatan persahabatan akan semakin kuat. Feedback orang pun dapat memberi perspektif.
Kendati demikian, semuanya akan positif selama menjadi refleksi bersama, tak pasif menunggu dan berdiam, serta benar-benar mencoba memahami masalah. Terlebih jika keseringan curhat-curhat saja, justru akan terjebak di masalah sama dan menyebabkan stres.
“Mencoba memahami masalah dengan lebih baik adalah penting karena membantu melakukan sesuatu untuk memperbaiki situasi”, ujar Margot Bastin, ahli komunikasi KU Leuven.
Kemudian bagaimana cara mengeluh yang baik dan efektif?
Dikatakan Kowalski, mengeluh sebenarnnya hanya bagian dari tatanan sosial kehidupan.
Mengeluh adalah bagian dari cara berkomunikasi. Oleh karena itu dalam setiap jenis komunikasi, ada tempat dan waktu yang tepat.
Cara agar mengeluh dengan baik dan efektif yakni dengan dimulai dari memerhatikan seberapa sering mengeluh, dan ke siapa melakukannya.
Karena menurut Kowalski, perilaku tidak akan berubah sampai seseorang menyadarinya.
Lebih lanjut, tahu diri. Penting untuk tahu diri ketika mengeluh. Dengan tahu apa yang dikeluhkan, kepada siapa mengeluh, dan bagaimana mengeluhnya, akan membuat keluhan menjadi baik dan efektif, menurut Gilbertson.
“Hanya ingin keluarkan unek-unek, atau butuh masukan, kasih tau ke pendengar agar curhatan lebih nyaman. Orang yang dengar juga bisa siap memberi dukungan atau apa yang dibutuhkan,” ujar Gilbertson.
Di sisi lain, Margot juga mengatakan perlu membuat kebiasaan untuk memikirkan terlebih dahulu tujuan dari mengeluh. Hal tersebut akan membuat waktu untuk mengeluh jadi pendek dan berkualitas serta tidak membuat orang dongkol.
Sedangkan menurut Angela, membuat jurnal juga dapat menjadi cara yang baik guna mengeluarkan keluhan-keluhan kecil.
Penjurnalan juga dapat melepas stres, membantu curhat lebih efektif dan menawarkan perspektif tambahan hingga membantu menemukan solusi.