FirstIndonesiaMagz.id– Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan dua solusi atas insiden kebakaran hebat yang melanda Depo Pertamina Plumpang, salah satu solusi tersebut yakni merelokasi pemukiman warga yang berada di zona merah dari fasilitas penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) pertamina.
Hal tersebut malah menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat terkhusus warga setempat yang terdampak atas peristiwa kebakaran ini. Adi dan Ahmad Soleh setuju dengan wacana relokasi yang Presiden Jokowi usulkan.
Tanggapan pro warga terdampak kebakaran depo Plumpang mengenai relokasi
“Saya pribadi kalau saya sih untuk rencana relokasi saya setuju, karena kebetulan daerah yang dekat dengan perbatasan dengan tembok itu harusnya area buffer zone yang harus aman untuk pelindung dari kalau misalnya ada dari Pertamina itu ada masalah, itu buat sebagai pengaman pertama untuk pemukiman warga dengan berjalanannya waktu semakin padat yang harusnya area buffer zone itu Makanya dari instruksi pak presiden bakal ada relokasi ya saya sih setuju,” ujar salah satu warga yang terdampak peristiwa kebakaran Depo Pertamina Pelumpang, Adi, di Jalan Tanah Merah Bawah RT12 RW 01 melansir dari Berita Satu, Selasa (7/3).
Begitupun dengan Ahmad Soleh yang juga terdampak atas bencana kebakaran ini menuturkan.
“Kalau saya ya gimana ya tergantung pengurus antara RT sama RW saya kan sebagai warga biasa ya kalau memang keputusannya lebih baik nya begitu apa gimana kalau saya sebagai warganya ya ikut ikut aja gitu,” kata Ahmad.
Sementara Okta dan Segariyanto, masyarakat yang juga tinggal di RT 12 RW 09 dan terdampak atas peristiwa ini enggan menyetujui dan tidak sepakat terhadap relokasi. Sebagian warga berharap Presiden Jokowi dapat kembali mempertimbangkan solusi konkrit karena mereka tak ingin kehilangan mata pencaharian yang selama ini telah menghidupinya.
Tanggapan kontra warga terdampak kebakaran depo Plumpang mengenai relokasi
“Kalau menurut saya sudah saya alami berkali-kali apapun bentuknya itu pada saat sebelum terjadi yang terakhir ini kami selaku warga setempat saya minta permohonan kepada bapak Jokowi tolong lah, lihat bapak karena kami sudah menyatakan nyaman dan mengais rejeki kami juga dari sini jadi kalaupun ada wacana bapak presiden Jokowi tolong lah untuk mempertimbangkan kembali. Karena kami memang sudah benar-benar ini dari tulus lubuk hati saya yang terdalam berikut warga yang ada di wilayah ini tolong lah pertimbangkan pak rencana atau wacana bapak yang bapak berikan kepada kami,” ujar Segariyanto.
Sedangkan Okta merasa berat atas solusi dari Presiden Jokowi lantaran ini merupakan daerah kelahirannya.
“Kalau saya nggak setuju karena ya mungkin di sini tanah kelahiran kami mungkin sebisa mungkin kami pertahankan kami tetap mau tinggal di sini” pungkas Okta.
Adapun solusi kedua ialah memindahkan lokasi Depo Pertamina Pelumpang ke pulau Reklamasi. Terkait hal tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan segera mengambil keputusan.
(kn)