FirstIndonesiaMagz.id– Pemerintah menjanjikan program magang di Jepang untuk menarik minat milenial bekerja di sektor pertanian. Melalui program itu, mereka akan dilatih menjadi tenaga pertanian tetap di negara tersebut.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengatakan, para tenaga magang akan ditarik dari kalangan mahasiswa atau petani milenial. Ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja Indonesia yang memang benar-benar terlatih di sektor pertanian.
“Tenaga-tenaga magang itu bisa magang di sektor pertanian, bisa selama enam bulan, satu tahun, atau satu setengah tahun, kemudian kembali. Kita kirim saja tenaga-tenaga anak muda kita yang konsen di bidang pertanian, kita training, nanti kita kirim menjadi tenaga-tenaga pertanian di Jepang,” ujar Sudaryono, Selasa (15/10).
Dia menjelaskan, kebutuhan untuk komoditas perkebunan maupun hortikultura di Jepang cukup tinggi. Wamentan pun mengaku akan all out dalam mengembangkan sektor pertanian nasional guna dapat memenuhi kebutuhan domestik maupun luar negeri.
Pria yang akrab disapa Mas Dar itu juga mengatakan, saat ini dia tengah fokus untuk memaksimalkan digitalisasi sektor pertanian. Langkah tersebut sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan pertanian Indonesia yang modern.
“Saya dengan Pak Menteri (Pertanian Andi Amran Sulaiman), saya sebagai wakil menteri ini bagi tugas, jadi saya punya tanggung jawab membantu beliau, mensukseskan (program) beliau, salah satunya perdagangan luar negeri. Jadi memang saya mengambil peran salah satunya digitalisasi, membuat peta digitalisasi pertanian Indonesia,” ujarnya.
Upaya untuk menarik kaum muda ke sektor pertanian memang tengah digenjot Kementerian Pertanian. Mentan Amran sebelumnya juga mengajak warga milenial untuk ikut mewujudkan program swasembada pangan dengan menjadi petani. Dia pun menjanjikan pendapatan fantastis hingga Rp30 juta per bulan.
“Kami sudah menyiapkan teknologi, pendapatannya milenial nanti Rp 10 juta perbulan, yang rajin bisa sampai Rp 20-30 juta per bulan bersih, itu target kita,” ungkap Amran beberapa waktu lalu.
Menurut dia, kaum milenial memiliki potensi besar untuk membawa inovasi dalam pertanian. Sehingga, kata dia, program magang di Jepang dapat membantu dalam pertanian modern yang menguntungkan.