Source Anthony Wallace/AFP

FirstIndonesiaMagz.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat yang bermukim di daerah pesisir untuk waspada akan potensi munculnya gelombang tinggi yang diprediksi tingginya hingga enam meter di sejumlah wilayah perairan Indonesia dari 5 sampai 6 Januari 2023.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Kamis (5/1/2023).

Gelombang setinggi empat sampai enam meter itu, menurut BMKG berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Natuna, dan Samudra Hindia selatan Bali-Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selain itu, gelombang tinggi ini juga terjadi di Samudra Hindia barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Banten-Jawa Timur, perairan selatan Bali-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, dan Selat Sumba bagian barat diprediksi 2,5 sampai empat meter.

Gelombang setinggi 2,5 sampai empat meter juga berpotensi terjadi di Laut Sawu, perairan selatan Pulau Sumba, perairan Kupang-Pulau Rotte, perairan utara Kepulauan Anambas, perairan selatan Kepulauan Natuna, Laut Natuna, Laut Jawa bagian timur, perairan utara Jawa Timur, Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda Selatan, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Babar, dan Laut Arafuru.

Bukan hanya itu, Selat Malaka, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu-barat Lampung, Samudra Hindia barat Aceh-Bengkulu, Teluk Lampung, perairan selatan Kepulauan Anambas, perairan timur Kepulauan Bintan-Kepulauan Lingga, Selat Karimata, perairan Bangka Belitung, Laut Jawa bagian barat dan tengah, dan perairan utara Jawa Tengah gelombangnya juga diprediksi setinggi 1,25 sampai 2,5 meter.

Gelombang setinggi 1,25 sampai 2,5 meter ini diperkirakan terjadi di perairan selatan Kalimantan, Laut Bali-Laut Sumbawa-Laut Flores, Selat Lombok bagian utara, Selat Makassar bagian tengah, perairan Kepulauan Sabalana-Kepulauan Selayar, perairan Baubau-Wakatobi, Teluk Bone bagian selatan, perairan utara dan selatan Flores, Selat Ombai, dan Laut Sulawesi bagian timur.

Sedangkan diperoleh dari antara.com, tinggi gelombang di wilayah perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung, Laut Maluku, perairan utara Kepulauan Sula, perairan Halmahera dan Laut Halmahera, perairan Pulau Buru-Pulau Ambon-Pulau Seram, Laut Banda Utara, perairan Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kepulaun Aru, perairan Fakfak-Kaimana-Agats-Yos Sudarso, perairan utara Papua Barat-Papua, dan Samudra Pasifik utara Halmahera-Papua juga diperkirakan1,25 sampai 2,5 meter.

“Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” terang Eko Prasetyo.

Eko mengungkapkan bahwa tinggi gelombang di wilayah perairan akibat pola pergerakan dan kecepatan angin.

Diprakirakan selama 5 hingga 6 Januari 2023, angin dominan bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan 6 sampai 20 knot di wilayah Indonesia bagian utara.

Sementara di wilayah Indonesia bagian selatan, angin dominan bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan 8 sampai 25 knot.

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Jawa, Samudra Hindia Selatan Bali-NTT, Laut Arafuru,” pungkas Eko.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here