Potret Gunung Semeru (Dok.InfoFPMKI)

FirstIndonesiaMagz.id-Selama periode pengamatan Rabu pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, Gunung Semeru yang terletak di wilayah Provinsi Jawa Timur mengalami 14 kali gempa letusan.

Hal itu berdasarkan pengamatan Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru.

“Seismograf juga mencatat Gunung Semeru mengalami satu kali gempa guguran dengan amplitudo 10 mm dan lama gempa 150 detik,” ujar Mukdas Sofian​​​​​​, salah satu Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru ​​​​​di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur melansir dari era.id.

Selain itu, Gunung Semeru tercatat mengalami dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 7 sampai 9 mm selama 65 hingga 69 detik dan tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3 hingga 27 mm selama 40 sampai 100 detik.

Gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncak Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut hingga kini masih berstatus Siaga atau berada di Level III.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau warga untuk tidak melakukan kegiatan di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak gunung.

Warga juga dianjurkan untuk tidak boleh melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan hingga sejauh 17 km dari puncak, lantaran berpotensi terdampak awan panas dan aliran lahar.

“Masyarakat di lereng Semeru juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” tutur Sofian.

Sofjan juga mengimbau warga untuk selalu waspada akan dampak awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

“Terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat,” tukasnya.

Dia melanjutkan potensi aliran lahar di sungai-sungai kecil termasuk anak sungai dari Besuk Kobokan juga tidak boleh luput untuk diwaspadai.

nz

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here