Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat diwawancarai/Dok.Tirtoid

FirstIndonesiaMagz.id-Pembengkakan biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mengundang respons Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi menuturkan dengan segala polemik yang terjadi, pemerintah akan tetap melanjutkan proyek tersebut.

Hal itu lantaran dalam pemerintahannya sendiri, Jokowi memang pro dengan moda transportasi massal.

“Kita ini harus pro kepada transportasi massal. Hati-hati, jangan pro pada kendaraan pribadi sehingga yang namanya MRT, LRT, kereta api, kereta api cepat itu menjadi sebuah keharusan bagi kota besar, agar moda transportasi terintegrasi dari kota ke kota agar orang tak cenderung ke mobil pribadi,” ujarnya, Kamis (16/2).

Dalam kesempatan yang berbeda, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menanggapi terkait anggaran pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang mengalami pembengkakan.

Dia menjelaskan berdasarkan kesepakatan akhir antara Indonesia dan China pembengkakan biaya (cost overrun) Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mencapai US$1,2 miliar atau sekitar Rp18,24 triliun (asumsi kurs Rp15.200 per dolar AS).

“Kita sepakat dengan angka cost overrun US$1,2 billion (miliar). Ini yang sedang kita rapikan,” ujar Tiko, sapaan akrabnya, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Selasa (13/2).

Sebagaimana yang dihimpun CNNIndonesia, sejumlah item masih dalam tahap pengkajian seperti pajak, clearing frequency, dan lain sebagainya.

Pengkajian tersebut tetap dilakukan meskipun angka sudah mencapai kata sepakat.

Sedangkan pembengkakan cost overrun, dia mengatakan akan dibahas ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan komite.

Dengan dibahasnya hal itu, diharapkan dalam satu sampai dua minggu ke depan, angka tersebut adalah angka terakhir.

Nz

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here