Dok. BBC.com/Afp

FirstIndonesiaMagz.id – Dikabarkan sebanyak 122 kali gempa susulan pasca-gempa utama dengan Magnitudo 5,6 terjadi di wilayah Cianjur dan Sukabumi hingga Selasa (22/11) pukul 07.30 WIB.

“Bukti berdasarkan data bahwa aktivitas gempa susulan (aftershocks) di Cianjur-Sukabumi sudah meluruh,” ujar Daryono, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dalam sebuah cuitan, Selasa (22/11) bersamaan dengan unggahan data gempa susulan secara periodik.

Data tersebut menunjukkan 62 gempa susulan terjadi pada 6 jam pertama usai gempa awal. Kemudian, 39 gempa susulan pada periode 6 jam berikutnya.

Lebih lanjut, intensitas gempa susulan semakin menurun dengan hanya 17 gempa pada periode 6 jam ketiga; dan 4 gempa susulan pada periode 6 jam keempat.

BMKG menyebut kejadian gempa bumi ini diprediksi berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya sesar permukaan dan bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.

Sampai saat ini, bencana gempa Cianjur telah menewaskan 162 korban jiwa dan ratusan lainnya luka-luka.

Gempa ini juga menyebabkan kerusakan bangunan dan gerakan tanah di wilayah Kabupaten Cianjur.

Dikutip dari CNNIndonesia, BMKG memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan.

Sedangkan, bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan dari BPBD setempat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here