FirstIndonesiaMagz.id – Startup tengah mengalami masa kelam, selain karena diterjang badai PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Masa kelam tersebut dibenarkan oleh salah satu orang terkaya Amerika Doug Leone, dia memprediksi kondisi sulit yang dialami startup belum akan usai dalam waktu dekat.
Dia juga menyebut, kondisi saat ini bahkan lebih lemah dari resesi 2008 dan 2000.
“Menurut saya situasi hari ini lebih sulit dan menantang daripada 2028 yang merupakan krisis layanan keuangan yang terproteksi, atau tahun 2000 yang merupakan krisis teknologi yang terlindungi,” ujarnya seperti dikutip dari CNBC International, Jumat (25/11/2022).
“Kini, kita mengalami krisis global. Suku bunga acuan meningkat di seluruh dunia, konsumen global mulai kehabisan uang, kita mengalami krisis energi, dan kemudian kita memiliki semua masalah tantangan geopolitik.”
Adanya kondisi itu, memaksa para pemimpin sektor teknologi dan investor untuk mempertimbangkan suku bunga yang lebih tinggi dan kondisi ekonomi makro yang memburuk.
Selain itu, kondisi itu juga membuat banyak startup tidak mudah untuk kembali bangkit dengan mendapatkan suntikan dana dari para investor.
Para pendiri startup pun mulai memberikan peringatan bahwa sudah waktunya mengendalikan pengeluaran perusahaan dan fokus pada fundamental.
“Ini berbeda dengan dua atau tiga tahun terakhir: apa pun yang Anda lakukan dihargai oleh beberapa investor karena mereka memiliki dana yang banyak,” ujar Doug Leone yang merupakan Partner Sequoia Capital, salah satu venture capital terbesar di dunia.
“Pada masa itu Anda akan tetap mendapatkan imbalan, baik saat membuat keputusan yang buruk maupun keputusan yang baik. Itu adalah cara yang buruk bagi Anda untuk mempelajari keahlian Anda. Kini semua itu hilang,” katanya.
“Apa yang akan Anda pelajari sekarang adalah pelajaran terbaik yang pernah Anda pelajari, bahkan dalam bisnis kami,” tambahnya.
Doug Leone juga mengungkapkan, saat ini banyak startup mengalami penurunan valuasi dan dia tidak mengharapkan valuasi perusahaan teknologi pulih setidaknya hingga 2024.
“Perkiraan saya adalah kita tidak akan lolos begitu cepat,” ujar Leone.
“Jika Anda kembali ke tahun 70-an, ada rasa tidak enak selama 16 tahun. Bahkan jika Anda kembali ke tahun 2000, sejumlah perusahaan swasta tidak pulih selama 10 tahun, ” ucapnya.
Dia melanjutkan, “Saya pikir kita harus siap untuk waktu yang lama di mana kita akan menemukan konsumen kehabisan uang, permintaan menurun, anggaran perusahaan teknologi dipotong,” paparnya.
(NZ)