FirstIndonesiamagz.id – Pos Indonesia sebagai salah satu perusahaan ekspedisi terbesar di Indonesia mendapatkan dua penghargaan dalam ajang Human Capital on Resilience Excellence Award 2022, Jumat (29/07) di eL Royale Hotel Bandung, Jawa Barat.
Penghargaan yang diterima Pos Indonesia adalah The Best Human Capital Support on Business Transformation dan The Best Human Capital in Digital Transformation. Selain itu, Direktur Utama Pos Indonesia, Faizal R. Djoemadi, juga mendapat penghargaan sebagai The Best CEO focus on Human Capital dan Direktur SDM dan Umum, Tonggo Marbun, sebagai The Best Leadership Development focus on Human Capital. Penghargaan yang diterima ini merupakan buah keseriusan Pos Indonesia dalam melakukan transformasi terutama yang terkait dengan pengelolaan human capital untuk menghadapi lingkungan bisnis yang terus berubah.
Di usianya yang menginjak 276 tahun, saat ini Pos Indonesia telah memiliki 58.700 titik layanan dan 17.300an karyawan yang harus terus dijaga agar tetap relevan dengan kebutuhan pelanggan. Menjaga diri tetap relevan merupakan pekerjaan yang tidak mudah, terlebih lagi di zaman yang perubahannya sangat cepat terjadi, tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dikendalikan. Manajemen pun menyusun tujuh program transformasi guna membawa Perusahaan menjadi the winner dari the loser, yang terdiri dari business transformation, product and channel transformation, process transformation, technology transformation, human capital transformation, organization transformation dan culture transformation.
Ketujuh program transformasi tersebut merupakan suatu kesatuan yang saling mendukung satu sama lain dan tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Termasuk program transformasi yang menjadi tanggung jawab Direktorat SDM dan Umum yaitu human capital transformation, organization transformation dan culture transformation, dilakukan dalam rangka mendukung program transformasi yang dilakukan oleh direktorat bisnis. Untuk mendukung arah bisnis Perusahaan tersebut, pengelolaan organisasi dan pengelolaan SDM pun dilakukan sedemikian rupa agar sejalan diantaranya:
- Menyiapkan struktur organisasi yang lebih fokus pada bisnis, simplifikasi birokrasi dan sentralisasi fungsi support dengan menyeimbangkan kembali organisasi Regional dari 11 regional menjadi 6 regional dan 205 Kantorpos menjadi 42 Kantor Cabang Utama dan 169 Kantor Cabang.
- Menyiapkan pemimpin-pemimpin Pos Indonesia dengan melakukan program pengembangan sesuai dengan kebutuhan bisnis. Untuk mengisi kebutuhan pemimpin Pos Indonesia di masa mendatang, Pos Indonesia menyelenggarakan Talent Development Program untuk mengejar gap kompetensi yang dibagi berdasarkan talent pool. Selain itu juga dimungkinkan adanya akselerasi karir milenial leader. Akselerasi karir milenial leader ini dimaksudkan untuk mengisi gap leader di posisi yang lebih tinggi.
- Merubah man power planning sesuai dengan perkembangan bisnis yang baru, mendorong program kemitraan di bidang pekerjaan tertentu dan pembentukan kompetensi baru sesuai dengan kebutuhan bisnis (re-modelling manpower) untuk mendorong productivity enhancement.
Di era digital ini, Pos Indonesia pun bergerak untuk mengimplementasikan transformasi digital agar lebih relevan terhadap tuntutan zaman dengan meluncurkan Pos Aja dan Pospay. Pengelolaan human capital pun harus disesuaikan dengan strategi transformasi digital Perusahaan, antara lain:
- Memperkuat budaya digital Perusahaan dengan merekrut 39 digital talent di tahun 2021 dan merekrut kembali 40 digital talent di tahun 2022. Pos Indonesia juga berusaha untuk membangun digital mindset karyawan dengan training dan assessment digital mindset bekerja sama dengan ITDRI. Selain itu, untuk memastikan bahwa kapasitas digital karyawan up to date, Pos Indonesia juga melakukan program pengembangan dan pelatihan terstruktur serta berkesinambungan bagi digital talent sesuai kebutuhan bisnis.
- Membangun employee experience yang positif dengan melakukan digitalisasi human capital services. Sudah disusun roadmap digitalisasi human capital services dan saat ini sudah diimplementasikan presensi kehadiran (Pos Hadir) nasional serta sedang tahap piloting aplikasi pengelolaan perjalanan dinas. Selain itu terdapat beberapa proses bisnis yang sudah didigitalisasi antara lain proses pembelajaran melalui Knowledge Management System, pengelolaan talenta melalui Integrated Talent Management System yang dipadukan dengan performance management system.
- Meretain digital talent dengan membangun human capital system khusus untuk memastikan adanya engagement dengan Perusahaan dan mengembangkan kompetensi digital talent yang relevan sesuai kebutuhan digitalisasi bisnis.
Pos Indonesia menyadari bahwa human capital memegang peranan krusial dalam proses transformasi yang sedang dijalankannya. Maka dari itu Pos Indonesia akan terus menjaga human capital-nya tetap relevan agar tujuan transformasi menjadi the winner segera tercapai.
Baca juga: Malam Puncak Penghargaan Human Capital on Resilience Excellence Award (HCREA) 2022