Source REUTERS/Agustin Marcarian

FirstIndonesiaMagz.id, Argentina – Unjuk rasa besar-besaran terkait reformasi pemotongan anggaran di Argentina berakhir ricuh.

Lokasi unjuk rasa terlihat seperti medan perang, dengan para demonstran melemparkan bom molotov dan membakar mobil.

Pengunjuk rasa, beberapa di antaranya memakai topeng anonim, berpose di depan mobil yang terbakar, sementara petugas anti huruhara Argentina berusaha membubarkan kerumunan dengan menyemprotkan air, peluru karet, dan gas air mata. Para pengunjuk rasa melindungi diri dengan cara melemparkan batu ke arah petugas.

Aksi ini berlangsung di luar kongres, tempat para anggota parlemen memperdebatkan reformasi pemotongan anggaran. Para pengunjuk rasa mengatakan bahwa tindakan tersebut akan merugikan jutaan warga Argentina.

Usulan reformasi tersebut diajukan oleh Presiden sayap kanan, Hafier Bilei, untuk menghidupkan kembali perekonomian negara yang lesu. Ini termasuk menyatakan keadaan darurat ekonomi, memotong dana pensiun, dan melemahkan hak-hak buruh. Bilei naik ke tampuk kekuasaan dengan janji akan menyelesaikan krisis ekonomi terburuk di Argentina dalam dua dekade terakhir.

Namun, langkah-langkah tersebut ditentang oleh partai politik sayap kiri, serikat buruh, dan organisasi sosial. Salah satu pengunjuk rasa mengatakan, “No, no, no. Lee Dar no es Ner. Esper prendamos fuego. Todo este hombre se Cree Que es UN emperador. Por eso Digo Que está Loco” yang berarti “Tidak, tidak, tidak. Lee Dar bukan Ner. Mari kita bakar semuanya. Pria ini berpikir dia adalah seorang kaisar. Itulah sebabnya saya bilang dia gila”.

Sejumlah orang dilaporkan terluka akibat peristiwa unjuk rasa ini. Situasi ini menunjukkan betapa tegangnya situasi politik dan ekonomi di Argentina saat ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here