FirstIndonesiaMagz.id– Berikut ini empat fakta soal kawasan Sukolilo di Pati, Jawa Tengah, usai kejadian tewasnya Bos Rental, BH (52), akibat dikeroyok.
Diketahui, BH bersama tiga rekannya dikeroyok di kawasan tersebut saat akan mengambil mobil miliknya. Nahas, BH diteriaki maling oleh warga setempat hingga akhirnya dikeroyok sampai tewas. Usai kejadian itu kawasan Sukolilo, Pati, menjadi sorotan.
Berikut empat fakta soal isu kawasan Sukolio:
Dianggap Kampung Maling
Setelah ramai di media sosial karena kasus pengeroyokan Bos Rental, kawasan Sukolilo pun dinarasikan sebagai Kampung Maling hingga kampung pembunuh di Google Maps.
Saat mencari titik di Google Maps yang koordinatnya berada di wilayah Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Pati, kini ditandai menggunakan sebutan konotatif.
Di antaranya Kampung Maling, Perkumpulan Maling, Desa Pembunuh, Kampung Penadah Kendaraan, bahkan Kawasan Uji Coba Iron Dome.
Kendaraan Bodong di Sukolilo, Pati
Buntut kasus penganiyaan berat yang menyebabkan BH tewas, polisi melakukan penelusuran hingga menemukan puluhan kendaraan bodong.
Kini, polisi telah mengamankan total 39 motor dan enam mobil bodong di Kabupaten Pati.
Kegiatan yang dilakukan pada Rabu (12/6) tersebut merupakan tindak lanjut adanya informasi di Sukolilo banyak kendaraan bodong.
Kemudian ditemukan 33 motor dan enam mobil yang memang tanpa dokumen lengkap.
Kapolsek Sukolilo, AKP Sahlan, menyebut sebagian besar kendaraan bodong tersebut berasal dari satu rumah.
Warga Sukolilo Ketakutan
Warga Sukolilo, Wati (27), mengaku kaget saat mendengar kabar operasi dari pihak kepolisian yang dilakukan secara serentak di sejumlah ruas jalan dan tempat jual beli sepeda motor.
“Yang kaget orang tua karena ada yang pedotan (surat tak lengkap),” jelasnya, Sabtu (15/6).
Selain itu, siswa SMP yang membawa sepeda motor untuk berangkat sekolah juga takut jika kendaraannya ikut diangkut oleh pihak kepolisian.
“Yang terganggu anak-anak sekolah. Biasanya mereka pakai sepeda motor pedotan. Akhirnya sekarang ada yang tak bisa bawa motor kalau berangkat sekolah,” paparnya.
Harapan Camat Sukolilo
Camat Sukolilo, Andrik Sulaksono, mengaku menghormati langkah yang dilakukan pihak kepolisian yang telah melakukan kegiatan razia di Sukolilo.
Dirinya berharap warga Sukolilo dapat bekerja sama dengan pihak kepolisian. Meski demikian, ia membenarkan polisi melakukan penyisiran di wilayahnya, terkait kendaraan bodong.
Dengan kejadian tersebut, dia berharap agar warga bisa memetik pelajaran dan tak melakukan transaksi jual beli kendaraan bodong.
“Ke depan bisa menggunakan kendaraan yang legal atau resmi,” ujar dia.
Namun begitu, dirinya menyayangkan dengan apa yang ramai di media sosial dengan adanya penyebutan yang konotatif bagi kawasan Sukolilo.