Kapolda Jawa Timur, Nico Afinta saat konferensi pers di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022).(Kompas.com/Imron Hakiki)

FirstIndonesiaMagz.id – Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta turut buka suara terkait penembakan gas air mata terhadap suporter Arema FC di tribune yang diduga sebagai pemicu terjadinya tragedi Kanjuruhan Arema di Malang.

Diketahui sebelumnya, dalam rangkaian laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 ini, dihelat pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Adapun dalam penembakan gas air mata tersebut, Irjen Nico menyebut bahwa hal itu dilakukan sudah sesuai prosedur untuk menghalau upaya oknum suporter merangsek turun ke lapangan dan berbuat anarkistis.

“Para supoter berlarian ke salah satu titik di Pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah, banyak yang mengalami sesak napas,” kata Nico dalam konferensi pers di Mapolres Malang sebagaimana dilansir dari Kompas.com Regional, Minggu (2/10/2022) pagi.

Nico menyatakan, dari sekitar 42.288 supoter tidak seluruhnya ikut terlibat untuk turun ke lapangan.

“Hanya sekitar 3.000 orang yang merangsek ke dalam lapangan.
Hanya sebagian yang turun ke lapangan, sekitar 3.000 suproter,” tandas Nico.

Para suporter tersebut merangsek turun ke lapangan lantaran tidak terima atas kekalahan Arema FC dalam menjamu Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 dan pada akhirnya menimbulkan kericuhan. Pihak pengamanan pun terlihat kewalahan menghalau kericuhan tersebut.

Nico mengatakan lebih lanjut, sebanyak 127 orang tewas dalam insiden itu dan dua di antaranya polisi.

“Sebagian korban tewas di Stadion Kanjuruhan, dan sisanya 93 orang di rumah sakit.

Sedangkan dikutip dari berbagai sumber, dugaan lain tewasnya 127 orang dalam insiden tersebut, disebabkan lantaran banyak orang yang terinjak-injak oleh suporter lain.

Puncaknya, pihak keamanan pun menembakkan gas air mata ke kerumunan suporter akibatnya banyak orang mengalami sesak nafas lantaran semprotan gas air mata itu.

Nico turut menyayangkan suporter yang tidak mematuhi aturan hingga menyebabkan tragedi ini terjadi.

“Seandainya suporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan teradi. Semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam ini,” ujar Nico.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here