firstindonesiamagz.id – PT Indonesia Power telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian Human Capital on Resilience Excellence Award (HCREA) 2022, yang diadakan oleh First Indonesia Magazine bersama PT Indonesia Popular Mandiri secara daring pada Selasa (5/7/2022).
Pada kegiatan tersebut, Direktur Sumber Daya Manusia & Administrasi PT Indonesia Tower Bagus Setiawan, mengungkapkan PT Indonesia Power tengah menjalani transformasi dari dunia homogen menjadi dunia heterogen.
Dalam artian sebagai anak perusahaan PLN yang menjalankan usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga listrik, PT Indonesia Power tengah bertransformasi dari dunia yang sebelumnya homogen (diintegrasikan dalam hal yang sama) menuju dunia yang heterogen (diintegrasikan dalam hal yang berbeda).
Bagus juga menerangkan PT Indonesia Power memilki doktrin, yang mana doktrin ini mendorong Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memobilisasikan secara tepat, terpadu, dan terarah.
“Segala sesuatu harus dimulai dari kebutuhan, artinya kita mengidentifikasi segala kebutuhan sesuai dengan apa yang dibutuhkan guna melakukan inovasi,” kata Bagus Setiawan.
Berkenaan dengan doktrin tersebut, Bagus menyebutnya dengan istillah begin from the need proceed to innovate be aware of risk yang mana PT Indonesia Power harus mempunyai northstar yang jelas diketahui oleh semua SDM untuk menjadi pedoman bagi pengembangan diri mereka, serta menjadi pedoman arah inovasi.
Lebih lanjut, Bagus juga menuturkan negara Indonesia akan menghadapi sebuah supergrid, megagrid, atau supersmart grid yang merupakan jaringan masa depan yang menghubungkan berbagai negara dan wilayah dengan jaringan listrik arus searah (HVDC) tegangan tinggi.
Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi PT Indonesia Power untuk menghadapinya, selain itu PT Indonesia Power membangun strategi yakni dalam internal organisasinya, PT Indonesia Power memilki organ yang mampu menganalisis ekosistem yang mengharuskan menguasai teknologi esensial dari hulu-hilir dan jaringan pasok untuk sustainability.
Di sisi lain, Comben pegawai PT Indonesia Power didasarkan pada kinerja dengan memilki performance management system yang andal, berlaku bagi setiap pegawai dan terkait keberlangsungan kinerja. sedangkan 50% remunisasi pegawai ditentukan dari pencapaian kinerja organisasi dan perusahaan.
Sementara SDM PT Indonesia Power didasarkan pada kompetensi dan potensi yang dinilai dengan system uji yang unggul.
“Kami mengklaim SDM PT Indonesia Power memang memiliki kapabel dan potensial, dimana mereka menunjukkan pertumbuhan kapabilitasnya setiap waktu,” urai Bagus.
Bagus juga menambahkan, PT Indonesia Power memilki peraturan guna menghadapi persaingan global yakni Freenom to act.
“Freenom to act ini, harus keluar dari peraturan yang mengunci, yang artinya kebebasan bertindak,” tukas Bagus.
Peraturan tersebut sebagai upaya untuk menghadapi persaingan global dan salah satu langkah untuk mengembangan new business stream. Saat ini PT Indonesia Power sendiri merupakan perusahaan pembangkitan listrik dengan daya mampu terbesar di Indonesia.