FirstIndonesiaMagz.id – Kerusakan gempa di Cianjur, Jawa Barat kemarin, selain menimbulkan korban jiwa, juga memicu timbulnya banyak sesar alias patahan yang berpotensi menyebabkan lindu berbahaya.
Seperti terbentuknya Patahan Lembang yang diduga diakibatkan oleh munculnya ekstruksi magma ke permukaan bumi yang mengisi suatu lembah.
Kemudian adanya gaya tektonik yang bersifat konvergen dan tumbukan lempeng mengakibatkan sebagian lembah terangkat dan membentuk susunan tebing yang curam.
Menilik lebih lanjut, sebenarnya apa itu Patahan Lembang atau Sesar Lembang? Ringkasnya, Sesar Lembang adalah patahan yang terletak di dataran tinggi Lembang, Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sesar Lembang memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan patahan lainnya.
Sedangkan, Sesar Lembang sendiri telah beberapa kali menunjukkan aktivitasnya yang cukup besar di masa lampau.
Dihimpun dari berbagai media, Minggu (27/11/22), inilah beberapa Ulsan terkait apa itu Sesar Lembang da karakternya.
Apa itu Sesar Lembang?Sesar Lembang atau patahan Lembang merupakan salah satu istilah yang terdengar cukup sering didengar bagi masyarakat Tanah Pasundan hingga seluruh tanah air.
Dalam bahasa Sunda, Sesar Lembang juga seringkali disebut dengan “Lepat Lembang”.
Dilansir Merdeka.com, Sesar Lembang merupakan sebuah patahan aktif yang berlokasi tepat di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Dalam aktivitasnya, Sesar Lembang mengalami pergeseran dan pertemuan dengan Sesar Cimandiri yang terletak di Padalarang.
Lantas, berapa jarak Sesar Lembang? Menurut informasi, Sesar Lembang memiliki panjang sekitar 29 km yang membentang dari kawasan Padalarang hingga Jatinangor. Sesuai dengan karakternya, Sesar Lembang terdiri dari dua bagian, yakni Segmen barat dan Segmen timur.
Kedua bagian ini menjadi salah satu penyebab gempa yang terjadi di kawasan Lembang dapat berlangsung dengan skala yang cukup berbeda.
Dalam beberapa laporan kegempaan, pusat episentrum kerap terdeteksi di area bentangan sesar tersebut. Sejak 1963 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus melakukan pemantauan terhadap Sesar Lembang.
Adapun karakteristik dari Sesar Lembang, antara lain:
- Cenderung Bergerak 3 MM Setiap Tahun.
- Dapat Memicu Aktivitas Gempa Lokal.
- Dilaporkan Berkekuatan Aktif hingga 6,8 SR.
- Terus Melakukan Pergerakan Aktif, dan masih berskala kecil terus terjadi sejak 2009 silam.